Monday 28 December 2015

Jogja Trip 2015 - Part 2 : Merapi Lava Tour

Siapa sih yang nggak pernah denger tentang keganasan gunung Merapi ?
Gunung yang paling aktif di Indonesia ini menyimpan seribu cerita kelam dan mistis sepanjang masanya, dan belum menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan tidur panjang. Sang Ardi masih akan berdiri kokoh menyaksikan cerita manusia di Jawa Dwipa :)

Di Kaliurang - sebuah wilayah tujuan wisata di kaki gunung Merapi - atraksi yang paling menarik adalah "Lava Tour", di mana kita akan diantar berkeliling oleh seorang pemandu dengan mobil Jeep ke lokasi-lokasi yang terkena "Wedhus Gembel" alias awan panas, atau tersapu lahar dingin.
Ada beberapa operator yang menyediakan jasa tour ini. Kebetulan yang saya ikuti adalah operator yang posnya tepat berada di samping Raffles Villa di dekat bundaran patung udang.
Ada beberapa paket tour yang ditawarkan dengan kisaran harga mulai Rp. 350.000,- sampai Rp. 600.000,-
Kami bertiga sepakat mengambil paket yang paling murah karena sorenya harus segera ke Candi Prambanan sehingga tidak bisa berlama-lama di Kaliurang.


Brosur paket Lava Tour by Mas Yus

Ternyata naik Jeep asik banget...apalagi kalo guide-nya, Mas Yuswanto, agak sedikit ngebut sehingga udara sejuk Kaliurang berhembus menerpa wajah...uhuuuiiii....

Sebelum mulai menelusuri desa yang hancur karena awan panas, jeep kami melakukan aksi offroad di atas sungai pasir yang namanya Kali Opak...pokoknya Seru banget !!! Kata Mas Yus, sungai tersebut dulunya penuh air dan ada bangunan bendung yang berfungsi, tapi sejak tertimbun Lava dingin, airnya sekarang cuma seuprit dan bendungannya juga masih dalam tahap renov karena mengalami kerusakan.


Perjalanan menuju Kali Opak... melewati bangunan runtuh, jalan berbatu, dan kuburan massal

Perjalanan dilanjutkan menyusuri pemakaman massal korban letusan merapi melewati jalanan pasir berbatu-batu yang di kanan kirinya banyak bangunan runtuh. Lalu sampailah kami ke "Museum Sisa Harta".
Di situ banyak barang rusak maupun mayat hewan yang sudah membatu akibat terkena awan panas. Mulai dari televisi, rak kulkas, mesin jahit, sepeda motor, "sisa" kelinci, batu-batu vulkanik yang terlempar dari semburan merapi, dll

 
Museum Sisa Harta

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke sebuah monumen yang disebut "BATU ALIEN" yaitu sebongkah batu super gede yang terlempar dari semburan Merapi, dan jika dilihat pada angle tertentu menyerupai wajah orang. Karena itu penduduk sekitar menyebutnya batu alien. Ada juga yang menyebutnya "BATU ALIHAN" - alihan = perpindahan - konon menurut mereka batu itu menghadap tepat ke arah keraton Yogyakarta jika ditarik garis lurus.
Di lokasi ini, Mas Yus menunjukkan kepiawaiannya mengambil berbagai angle foto unik yang mungkin sudah sering ia lakukan pada setiap turis yang berkunjung. Berhubung kami nggak pernah melakukan adegan foto begitu, jadinya kami excited banget... saya aja sampai kelelahan disuruh lompat-lompat, gak terasa sampai sepatunya jebol.


 
Batu alien - mirip kan sama wajah orang ?!


 
Foto-foto unik dengan background langit biru ^^

Dari batu Alien, kami melanjutkan perjalanan ke tambang pasir yang lokasinya nyeremin tapi eksotis bangettttt....
Gimana gak serem kalo jeep-nya diparkir di pinggir jurang yang notebene adalah pasir, bisa aja kan sewaktu-waktu longsor. Uniknya di tambang pasir ini, beberapa lubang masih mengeluarkan asap dari dalam, dan batu yang warnanya coklat basah jika disentuh ternyata hangat !
Kali ini kami banyak mengambil foto panorama, sayangnya background gunung Merapi tidak tampak tertutup awan :'(

 
Tambang pasir...offroad rute, taken with ASUS Zenfon 2 panorama mode

Hari sudah semakin panas ketika kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi terakhir, BUNKER DARURAT di dusun Kaliadem.

Sampai di lokasi, kayaknya saya udah kelelahan banget dan mulai sesak napas, sehingga pada saat ada tangga menanjak, mau nggak mau harus minta bantuan suami buat gendong hehehehe.... yang mana aksi ini mengundang perhatian bule-bule di sana, dikiranya saya males banget kali yah nggak kasian ama suami :p

Masuk ke bunker, suasananya gelap dan pengap.
Di dalam ada sebuah batu besar yang di atasnya diberi sesajen, menambah suasana makin mencekam dan bikin merinding meskipun banyak pengunjung dan masih di siang bolong.
Menurut cerita, ketika letusan tahun 2006, 2 orang relawan bersembunyi di dalam bunker yang memiliki ketebalan dinding 3 meter dengan pintu beton setebal 25 cm, namun panasnya material merapi yang melahap daerah tersebut malah membuat bunker itu bagaikan oven raksasa. Dua orang relawan yang terjebak di dalam, yang satunya meninggal di dalam bak mandi yang terletak di dalam bunker, dan satu lagi meninggal di dekat pintu bunker. Katanya saat bunker diselimuti material panas merapi, suhu di dalam bisa mencapi lebih dari 200*C, atau maksimal 700*C. Ya Tuhan....gak kebayang panasnya kayak apa, di Jakarta aja suhu 33*C udah bikin emosi !

 
Peresmian bunker

 
Foto dari dalam bunker....


 
digendong ayang karena capek naik tangga wakakaka XD

Dari lokasi bunker, jeep kami kembali menuju Kali Opak untuk melakukan off road di sungai yang asik banget tadi sebagai penutupan sebelum akhirnya kembali ke villa.

Kami pun berkemas untuk melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan.

To be continued...

1 comments:

Lia Harahap said...

Asyik banget Buyiiik :D